Arsip Blog

Sabtu, 21 April 2012

K A M U

Karenina Kelana's

Pertemuan pertama kita terekam jelas di otakku. Aku sering memainkan adegan itu dalam gerak lambat. Mengingat, mereka, dan merasakan setiap helai gerakanmu. Ingatkah kamu, waktu itu kita bertemu? Kamu ada di sana. Aku ada di sana. Dalam satu ruang yang tidak saling mengenal satu sama lain.


Kini, aku hanya ingin menghentikan waktu, dan mempigurakan senyummu yang selalu mampu membuatku tenang. Walau dalam badai, meski dalam tangis, dan senja merah yang manis.


Mungkin kita adalah dua sisi koin yang ditakdirkan berpasangan. Mungkin di saat seperti ini, kita baru paham seperti apa bentuk rindu yang menelusup pelan. Kala diam. Kala hening. Kala malam.


Jika rasa ini memang nyata, maka ajari aku, tetap melaju tapi tak terjebak waktu. Tetap berpusar tanpa harus terlempar. Tetap mengalir tanpa harus berpikir.


Kamu. Ketika rumus fisika majal, matematika menemui ajal, kimia tak lagi berguna, dan biologi hanya kata tanpa arti. Kamu, ketika cinta menjelma menjadi satu definisi. Pasti.


Sabtu, 14 April 2012

Karenina Kelana's

Pulang

Aku selalu percaya, tujuan kita hidup di dunia tak sekedar bernapas, makan, bersekolah, mengerjakan pe-er, dan hal semacamnya.
Aku percaya, hidup adalah perjalanan untuk mencari jati diri. Kita hidup untuk menemukan siapa kita sebenarnya. Ada yang menemukan jati dirinya dengan mudah, ada yang menemukan jati dirinya dengan serangkaian kejadian dan peristiwa pahit.
Aku berkaca pada hidup yang terkadang lucu. Pada orang yang aku kagumi. Pada orang-orang yang aku sayang. Kita, manusia, sedang berpetualang mencari jati diri. Mencari jalan untuk menembus waktu dan menyatukan keping-keping masa lalu.
Hidup adalah perjalanan mencari jati diri. Lebih dari itu, hidup adalah perjalanan untuk mencari jalan pulang. Ke sebuah rumah yang hangat. Yang di dalamnya berisi tawa dan peluk hangat dari orang-orang yang kita sayang.
Sebuah rumah yang membuat kita tak ingin pergi lagi, karena kehadiran mereka membuat kita menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang lebih hidup, manusia yang penuh cinta.