Hi..
This time i’m gonna talk about movie called Ex Machina lebih tepatnya mereview, sedikit dari segi teknologi atau interface yang ada pada film tersebut dan bagaimana interaksi manusia dan komputer pada film ini. Sebelum
saya membahas apa saja teknologi dan interface yang ada di film tersebut, saya akan cerita sedikit sinopsis dari fim ini but i
won’t talk about the plot much because i don't want to be spoiler but i’ll talk lil
bit and i wanna tell you guys about what i feel about this movie.
Caleb (Domhnall
Gleeson) adalah seorang programer dan pegawai kelas bawah di Bluebook,
sebuah perusahaan mesin pencari terpopuler di dunia (mirip dengan Google) yang
memenangkan kompetisi yang diadakan oleh CEO-nya yang jenius, Nathan (Oscar
Isaac). Hadiahnya adalah kesempatan untuk menghabiskan waktu seminggu
bersama Nathan di kompleks mewah miliknya di Alaska.
Sesampainya disana, ternyata Caleb bukan diundang untuk liburan, melainkan melakukan "Turing Test", sebuah pengujian yang dilakukan Nathan untuk mengetes A.I. berteknologi tinggi yang baru dibangunnya dalam wujud robot berwajah cantik bernama Ava (Alicia Vikander). Caleb bertugas untuk melakukan kontak verbal dengan Ava dan menguji kesempurnaan Ava sebagai A.I. yang mirip manusia.
Sesampainya disana, ternyata Caleb bukan diundang untuk liburan, melainkan melakukan "Turing Test", sebuah pengujian yang dilakukan Nathan untuk mengetes A.I. berteknologi tinggi yang baru dibangunnya dalam wujud robot berwajah cantik bernama Ava (Alicia Vikander). Caleb bertugas untuk melakukan kontak verbal dengan Ava dan menguji kesempurnaan Ava sebagai A.I. yang mirip manusia.
I have to
stop there, I thought its enough, saya gak akan menjelaskan lebih jauh lagi
tentang plot film tersebut karena semakin kamu banyak tahu bagaimana dan
seperti apa, rasa-rasanya kurang seru gitu ya hehe pokoknya lumayan mind
blowing and full of surprise sih.
...
Pada dasarnya film ini menceritakan tentang
kecerdasan buatan aka artificial
intelligence (A.I) pada masa yang akan datang, its more like science fiction
movie about human emotions, artificial intelligence, manipulation, and control.
Menjelaskan tentang kecerobohan manusia dan daya tarik kita pada kehancuran
kita sendiri yang pada akhirnya membuat pemberontakan ciptaan pada si sang
pencipta. Yang paling penting, film ini membuat kamu mempertanyakan rasa
kemanusiaan kamu. Well, film ini juga sedikit membuat saya berfikir apakah
manusia sudah siap dengan adanya kecerdasan buatan atau tidak.
“Apakah
artificial intelligence akan menghancurkan dan mengacaukan umat manusia?”
“apa yang
membuat kita menjadi ‘manusia’?”
Mungkin dua
pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang pas yang diberikan oleh film ‘Ex
Machina’
Semua hal dalam film ini tersusun dengan
elegan dan dengan cara yang pintar, film ini menyelesaikan semuanya dengan cara
yang dewasa. Tidak ada pertarungan yang rumit antara robot dan manusia.
Tentunya, film ini tidak akan sempurna tanpa menyinggung masa depan dan dampak dari AI pada kemanusiaan, seperti yang kita tahu kemajuan teknologi saat ini sangatlah cepat dan amat sangat masuk akal dan mungkin adanya sosok ‘Ava” di dunia nyata. yang memungkinkan robot dan manusia hidup saling berdampingan.
Tentunya, film ini tidak akan sempurna tanpa menyinggung masa depan dan dampak dari AI pada kemanusiaan, seperti yang kita tahu kemajuan teknologi saat ini sangatlah cepat dan amat sangat masuk akal dan mungkin adanya sosok ‘Ava” di dunia nyata. yang memungkinkan robot dan manusia hidup saling berdampingan.
Emang sih perjalanannya
sedikit tegang, tapi rangkaian peristiwa yang terungkap nanti juga membawa kamu
pada sesuatu yang wow dimana arsitektur, fasilitas dan interface yang
disuguhkan pada film ini dan beberapa interaksi antara manusia dan komputer
yang cukup menarik. dan di fiml ini juga menampilkan beberapa Interaksi Manusia dan Komputer, Contohnya :
1. Kecerdasan buatan yang diciptakan nathan sungguh luar biasa dimana si ava sendiri yang ialah robot memiliki program yang dibentuk sedimikian rupa seperti manusia yang meliputi kepintaran, rasa empati, bahkan seksualitas sehingga ia bisa berkomunikasi layaknya manusia.
2. Semuanya bisa diaktifkan hanya dengan suara, remot kontrol, dan card atau kartu.
3. Untuk mendapatkan akses ke kamar atau keruangan yang bersifat privacy anda memerlukan sebuah keycard pribadi.
4. System sensor atau detection berdasarkan wajah ketika caleb sampai di kediaman nathan,
5. Komunikasi verbal yang dilakukan oleh nathan dan caleb terhadap robot yaitu ava dan kyoto.
6. Kemampuan ava dalam menyelesaikan masalah yang lumayan rumit dengan kemampuan mendeteksi dan menalar yang baik.
1. Kecerdasan buatan yang diciptakan nathan sungguh luar biasa dimana si ava sendiri yang ialah robot memiliki program yang dibentuk sedimikian rupa seperti manusia yang meliputi kepintaran, rasa empati, bahkan seksualitas sehingga ia bisa berkomunikasi layaknya manusia.
2. Semuanya bisa diaktifkan hanya dengan suara, remot kontrol, dan card atau kartu.
3. Untuk mendapatkan akses ke kamar atau keruangan yang bersifat privacy anda memerlukan sebuah keycard pribadi.
4. System sensor atau detection berdasarkan wajah ketika caleb sampai di kediaman nathan,
5. Komunikasi verbal yang dilakukan oleh nathan dan caleb terhadap robot yaitu ava dan kyoto.
6. Kemampuan ava dalam menyelesaikan masalah yang lumayan rumit dengan kemampuan mendeteksi dan menalar yang baik.
Well, menurut saya ex machina was good and
the movie was excellent. Banyak pelajaran yang bisa kita petik di film ini dan
dialog yang disuguhkan juga smart gak berat tapi pesannya sampai. Storytelling,
visual, dan direksinya Alex Garland bagus. Point ceritanya memang udah banyak
yang sama sebelumnya tapi pendekatannya beda jadi terasa lebih fresh. Secara garis
besar sih film ini bercerita tentang ego manusia dan bagaimana kesadaran,
consciousness mesin itu diukur. Saya masih gak tau siapa yang harus dipercaya di film
ini, the acting was superb. Definitely one of the best so far and worth to
watch!
“One day the Ais are going to look back on us
the same way we look at fossil skeletons on the plains of africa. An upright
ape livingin dust with crude language and tools, all set for extinction”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar